Variasi Warna : Biru, Ungu,Kuning, Orange, Hitam, Bening,
Putih
Kadar Transparasi : Transparant, Translucant, Opaque.
Kilap Polis : Kilap-Intan, Kilap-Kaca Index Bias : 1,766 -
1,774
Kadar Keras : 9. Berat Jenis : 3,47 –
3.55
Formula Kimia : Al2O3, Sistem Kristal : Heksagonal
Wilayah Penghasil : Myanmar, Srilangka, Muangthai,Australia,Amerika
Serikat,Tanzania.
Aura Batu : Mengembangkan daya pikir, Menumbuhkan
inspirasi, optimism dan harapan baru.
Relefansi profesi : Praktisi bidang keilmuan,
Perdagangan , Wirausaha, Executive.
Sejatinya
sapphire masih saudara sekandung dengan ruby karena keduanya berasal dari 2
jenis mineral yang sama, tapi oleh komunitas batu permata, semua jenis batu
corundum yang berwarna merah biasa disebut ruby, sementara yang berwarna lain
(biru, kuning, ungu, hijau, putih dll.) Dinamakan sapphire. Dari aneka sapphire
ini yang kebetulan terlahir berwarna “biru kembang jagung” (corn flower blue)
lazim dianggap sebagai yang paling top dan paling mahal harganya, disusul oleh
sapphire bermana orange yang paling langka yang disebut paparadcha.
Penggunaan
nama ruby untuk corundum merah dan sappire untuk corundum biru sangat boleh jadi
sekedar mengikuti kebiasaan bangsa yunani yang telah mengenal batu sapphire dan
ruby ribuan tahun yang lalu sebelum jauh sebelum akhirnya para ilmuan
membuktikan, pada sekitar tahun 1800-an bahwa kedua varietas batu tersebut
ternyata berasal dari mineral yang sama (corundum). Sapphire dengan warna biru
yang terbaik banyak dihasilkan diwilayah Kashmir, dekat kota Srinagar, India
sehingga sering kali dia juga disebut sebagai sapphire biru Kashmir. Seperti
halnya rubi, banyak permayta sapphire yang bisa menampilkan feel asterisma
(star berjari 6) bila diasah model polosan dengan sudut yang benar. Efek star
ini tercipta berkat adanya pantulan sinar yang berasal dari serat-serat ruttile
lembut yang terkandung tersusun rapi didalam tubuhnya.
Sapphire
berkualitas yang besar ukurannya amat langka. Kalaupun ada, biasanya meraka
sudah menjadi koleksi museum-musium kelas dunia seperti misalnya Musium Sejarah
Alam di New York, AS, Pemilik “star of india” (536 cts) yang dianggap sebagai
salah satu sapphire star asahan paling besar didunia. Begitu pula dengan “star
of asia” (330cts) koleksi milik lembaga Smithsonian di Washington DC. Kemudian
ada lagi sebentuk permata safir biru tua (132 cts) yang dulu dibeli oleh
keluarga kerajaan perancis dari Benggala, India dan kini menjadi koleksi
kebanggaan Musium Mineralogi di paris. Namun kalau bicara masalah ukuran
beratnya, mungkin yang paling besar adalah sebongkah Kristal mineral safir star
yang ditemukan pada tahun 1966 di wilayah Mogog, Myanmar, berbobot lebih dari
63.000 cts (12,6 kg).