Variasi Warna : Merah-Darah, Keunguan, dan Kecoklatan
Kadar Transparasi : Transparant, Translucant, Opaque.
Kilap Polis : Kilap-Intan, Kilap-Kaca Index Bias : 1,766 -
1,774
Kadar Keras : 9. Berat Jenis : 3,97 –
4.00
Formula Kimia : Al2O3, Sistem Kristal : Heksagonal
Wilayah Penghasil : Myanmar, Srilangka, Muangthai, Tanzania.
Aura Batu : Memancarkan kewibawaan ; menumbuhkan rasa percaya diri
dan kebijakan dalam mengambil keputusan.
Relefasi profesi : Militer, Pejabat Pemerintahan dan jabatan lain yang
berhubungan dengan kepemimpinan
Batu Permata
Ruby dengan warna merahnya yang mendarah melambangkan keperwiraan, kewibawaan
dan rasa percaya diri yang tinggi. Tidak tau dari mana asal usulnya, namun
warnanya “darah merpati” (pigeon-blood) pada ruby dinilai paling tinggi
dipasaran dunia. Sayangnya istilah tadi terasa kurang meyakinkan kalo
ditafsirkan secara harfiah karena, seperti apa sih sebenarnya warna darah
merpati itu??? Lagipula kan tentu ada bedanya antara darah merpati yang tua
dengan yang muda, yang sakit dengan yang sehat. Hanya karena salah kaprah,
istilah ini terlanjur susah untuk diubah.
Ruby dan
sapphire hakekatnya masih saudara sekandung dari keluarga mineral corundum.
Mereka yang terlahir dengan warna merah, baik yang kecoklatan maupun yang keunguan,
biasa disebut ruby ; sementara semua keluarga corundum yang berwarna lain lazim
diberi nama Sapphire. Kadar transparasi Ruby bervariasi, mulai transparent
sampai opaque (Ruby-Daging), dengan tingkatan harga yang berbeda-beda pula. Dan
kalo bicara masalah harga batu permata, jenis ruby inilah salah satu yang
paling mahal harganya di dunia. Ruby top yang berbobot lebih dari 10 carat bisa
dinilai sampai US$ 20,000.00 per carat melebihi harga intan yang setara
kualitas dan ukurannya.
Sebagian
Ruby , bila diasah model polesan (cabochon), bisa memunculkan efek asterisma
pada permukaanya. Dalam beberapa kasus tertentu adanya star ini bisa sangat
mempercantik penampilan sebentuk ruby sehingga secara otomatis juga dapat
mendongkrak nilai jualnya. Namun sayangnya, ruby yang ber-star ini kadar
transparasinya cenderung agak ber”kabut” (karena justru “kabut” itulah yang
menghasilkan efek star-nya) sehingga, soal harga, tetap saja tak sebanding
dengan yang bersih-bening.
Sesungguh
mineral corundum, sebagai induknya ruby, bisa ditemukan di banyak Negara. Namun
bahan ruby yang terbaik hanya dihasilkan di sekitar wilayah Mogok, Myanmar,
dimana dia sudah mulai ditambangkan sejak 700 tahunan yang laulu. Kebanyakan
batu ruby berkualitas yang beredar di pasar sekarang ini berasal dari Srilangka
(dengan warna merah agak keunguan) dan dari Muangthai (yang merahnya agak
kecoklatan), tetapi dalam hal mutu dan harga tidak satupun dari keduanya bisa
menandingi Ruby Burma (Myanmar) yang sudah termasyur itu.